THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

2011-11-02

Jusuf Ronodipuro: Pahlawan Propaganda yang Kadang Terlupakan

Muhammad Jusuf Ronodipuro (lahir di Salatiga, Jawa Tengah, 30 September 1919 – meninggal di Jakarta, 27 Januari 2008 pada umur 88 tahun) adalah duta besar Indonesia. Pada awalnya ia dikenal sebagai penyiar kemerdekaan Republik Indonesia secara luas. Ia meninggal pada hari Minggu. Dia berumur 88 tahun. Lahir di 1920, Jusuf menderita stroke pada bulan Juni 2007 dan telah masuk dan keluar dari rumah sakit sejak saat itu.

Seiring dengan Bachtiar Lubis, Jusuf adalah orang pertama untuk membaca 1945 Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di udara. Jusuf meminta Presiden Soekarno kemudian membuat rekaman proklamasi sebagai bukti sejarah acara. Rekaman itu dibuat pada tahun 1950. setelah pembacaan proklamasi pada pagi hari 17 Agustus, tentara Jepang dan polisi rahasia langsung membarikade gedung dan mengambil kontrol dari bilik rekaman, untuk menghentikan berita proklamasi menyebar ke dunia.

Dalam situasi tegang, Pak Jusuf dan teman-temannya disusun rencana untuk menggagalkan niat Jepang. Bagian Pelayanan Luar Negeri dari stasiun radio telah menganggur sejak menyerah, dan meskipun program domestik masih disiarkan dengan cara yang normal di bawah pengawasan Jepang, bagian asing dibiarkan tanpa seorang tentara Jepang pun waspada. Pak Jusuf mengambil posisi di bilik rekaman bagian asing, dan dengan bantuan petugas teknis radio, membaca tentang proklamasi itu disiarkan ke dunia luar, di tempat program yang sedang dibaca melalui jaringan domestik di bawah pengawas Jepang . ... Itu adalah suaranya yang menyiarkan proklamasi kemerdekaan Indonesia ke seluruh dunia ...

Tanggapan Jepang cepat dan brutal. Para penjaga dan personil Jepang lainnya dipukuli, tapi Jusuf Ronodipuro dan Bachtiar Lubis dipilih untuk hukuman khusus. Mereka berdua dipukuli tanpa ampun, dan ketika seorang kapten Jepang menarik pedang samurai ke atas kepala mereka, mereka pikir mereka akan mati. Tiba-tiba, kepala Jepang dari Broadcasting Service Militer campur tangan dan memerintahkan pembebasan mereka. Mereka dikirim pulang, dengan kemeja robek, sakit kaki, dan lutut rusak dan beberapa gigi yang hilang di antara mereka. Pak Jusuf selalu percaya bahwa itu adalah hubungan baiknya dengan kepala Broadcasting Service dan minat mereka bersama dalam opera dan musik klasik yang telah menyelamatkan hidupnya.

Ketika Broadcasting Service Jepang ditutup, Pak Jusuf dan teman-temannya berhasil mencuri peralatan cukup untuk mendirikan Suara Indonesia Merdeka (The Voice of Free Indonesia), yang mulai siaran ke dunia (dalam bahasa Inggris) pada tanggal 23 Agustus 1945. Pada tanggal 25 Agustus, mereka menyiarkan pidato oleh presiden Indonesia baru untuk pertama kalinya. Kemudian, pada 11 September, Jusuf, bersama dengan Dr Abdulrachman Saleh, Maladi dan Brigadir Jenderal Suhardi, mendirikan Radio Republik Indonesia (RRI). Jusuf juga menciptakan istilah "Sekali di udara, tetap di udara" slogan RRI, yang tetap digunakan saat ini.

Jusuf memegang berbagai posisi selama era Soekarno seperti sekretaris jenderal pelayanan informasi serta sejumlah tugas ke London dan United markas PBB di New York. Dia juga menjabat sebagai duta besar Indonesia ke Buenos Aires pada masa pemerintahan Soeharto.

Dia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta

Peran pada Kemerdekaan Indonesia: salah satu pahlawan kemerdekaan yang kadang sering dilupakan, padahal tanpa jasanya, kemerdekaan Indonesia takkan pernah diketahui di seluruh dunia saat itu. Kalau tanpa beliau, Indonesia tidak mungkin terkenal di dunia saat itu. Jika bukan karena keberaniannya, pidato-pidato Soekarno tidak mungkin dikenal dan dikagumi orang banyak di seluruh dunia. Seorang pahlawan yang seriƱg dilupakan, padahal besar jasanya bagi Indonesia, sudah tak terasa hampir 5 tahun engkau telah meninggalkan kami, selamat jalan Pak Jusuf, meskipun kami tidak mengingat namamu, kami akan tetap mengingat jasa-jasamu......


Sumber: http://id.m.wikipedia.org/wiki/Jusuf_Ronodipuro
Jakarta Post
http://www.insideindonesia.org/edition-91-jan-mar-2008/obituary-mohammad-jusuf-ronodipuro-23021051